Rabu, 06 Mei 2009

Cinta dan Waktu

Di suatu pulau, tinggallah benda-benda abstrak.
Ada "Kekayaan", "Kesedihan", "Kecantikan", "Waktu", dan "Cinta".
Mereka semua hidup damai di pulau itu.



Suatu hari, air laut naik dan badai datang dengan hebat. Mereka semua sibuk menyelamatkan diri masing-masing.
Semuanya memiliki sebuah perahu untuk menyelamatkan diri dari terjangan badai, kecuali "Cinta" yang perahunya telah hanyut.

"Cinta" meminta bantuan "Kekayaan", tetapi "KEkayaan" menolaknya dan berkata:
"Maaf Cinta, perahuku sidah penuh dengan hartaku".

"Cinta" lalu meminta pertolongan kepada "Kebahagiaan", tetapi "Kebahagiaan" terlalu bahagia karena telah menemukan perahunya sehingga langsung meninggalkan pulau.

Kemudian datang "Kesedihan". "Kesedihan" terlalu sedih karena harta bendanya hilang sehingga ia tidak mendengar "Cinta" memanggil-manggil dirinya.

"Cinta melihat "Kecantikan" yang sedang bersiap-siap menaiki perahunya. Tetapi ketika "Cinta" mendekat, "Kecantikan" berkata:
"Maaf "Cinta", kamu kotor dan bau. Nanti akupun jadi ikut kotor deh."

Ditengah kesedihannya, datang "Waktu" menawarkan bantuan kepada "Cinta".
"Cinta" bertanya kepada "Waktu":
""Waktu", kenapa kamu mau menolongku, sementara yang lain tidak."

"Waktu" pun menjawab:
"Jangan khawatir "Cinta", ketika yang lain meninggalkanmu, aku akan tetap bersamamu. Karena hanya waktu yang mengetahui berapa besar arti cinta."

- Mic -

Tidak ada komentar: